contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Saturday, March 10, 2012


NASA

Badai Matahari

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mencatat beberapa dampak ledakan besar Matahari kelas X5.4 dan X1.3 yang terjadi pada Rabu (7/3/2012).

"Dampak langsung sesaat setelah flare terdeteksi oleh ionosoda Sumedang. Rabu, 7 Maret 2012, terjadi blackout pada pukul 07.00-09.00 WIB. Kemungkinan mengganggu komunikasi radio frekuensi 3-6 MHz," kata peneliti astrofisika Lapan, Thomas Djamaluddin, Jumat (9/3/2012).



Thomas mengungkapkan, ionosoda Lapan mencatat kondisi di ionosfer. Ketika terjadi blackout, artinya semua pengguna komunikasi radio gelombang pendek di Indonesia terganggu. Blackout terjadi sesaat setelah ledakan terjadi. Dua ledakan Matahari terbesar dalam 5 tahun terakhir tersebut terjadi pada pukul 07.02 WIB dan sekitar satu jam setelahnya.

Ledakan itu memicu lontaran massa korona (CME) yang mengarah ke Bumi. Berdasarkan catatan NASA, CME akhirnya sampai ke Bumi pada Kamis (8/3/2012) sekitar pukul 17.45 WIB. Thomas mengatakan bahwa CME yang sampai ke Bumi tidak mengakibatkan blackout. Dampak badai Matahari lain juga terjadi semalam.

"Tengah malam tadi terjadi plasma bubble mulai pukul 23.00 WIB yang mungkin menyebabkan fading pada komunikasi radio dan sintilasi pada komunikasi satelit. Selain itu, magnetometer Lapan mencatat terjadinya badai geomagnetik," jelas Thomas.

Thomas menuturkan, fading adalah kondisi ionosfer yang tidak normal sehingga mengganggu komunikasi, navigasi, dan penginderaan jauh. Ini juga menyebabkan global positioning system (GPS) menjadi tidak akurat. Adapun sintilasi secara sederhana bisa dikatakan sebagai sinyal yang putus-putus.

Meski beberapa dampak terjadi, Thomas mengatakan bahwa badai Matahari tak berdampak langsung bagi manusia. Tak ada korban material maupun korban jiwa akibat fenomena ini.

Matahari kini tengah memasuki periode aktifnya dan akan memuncak pada tahun 2013. Sepanjang periode aktif, frekuensi ledakan Matahari akan semakin sering. Besarnya dampak ledakan akan tergantung besarnya ledakan dan arah lontaran massa korona.


Salah satu hiburan dari badai matahari yang mengkhawatirkan ini adalah Cahaya Utara.
Cahaya Aurora (Senior Airman Joshua Strang/ wikipedia.org)


Minggu ini, penduduk Bumi dibuat dag dig dug dengan fenomena alam, badai matahari. Matahari memasuki siklus 11 tahunan dengan letupan-letupan lidah apinya.

Badai matahari ini dikhawatirkan akan mengganggu teknologi di bumi mengingat partikel bermuatan yang terpancar dan sampai bumi menciptakan medan magnetik. Badai matahari diketahui dapat mengganggu jaringan listrik, navigasi satelit, dan rute pesawat.

Namun, sejauh ini tidak ada laporan insiden besar meski manusia tetap harus waspada mengingat badai matahari ini masih berlangsung dan mencapai puncaknya akhir 2013 hingga 2014.

Satu 'penghiburan' yang dapat dinikmati manusia dari badai matahari ini adalah penampakan Aurora atau Cahaya Utara.
Aurora atau cahaya utara dari badai matahari


Beberapa laporan mengenai penampakan cahaya cantik ini dari dari berbagai belahan bumi. Rob Steenburgh, petugas dari Space Weather Prediction Center, Colorado mengatakan ada laporan bahwa aurora muncul di Kanada dan tenggelam di lapisan utara bagian Amerika Serikat.

Aurora juga tampak di Australia. Pengemudi truk yang kembali dari tambang berlian di wilayah Northwest, Australia menikmati pemandangan terbaik aurora di atas Prosperous Lake.

Aurora atau cahaya utara dari badai matahari Maret 2012
Selain Australia dan Kanada, aurora juga tampak di Amerika Utara. Cahaya ini mencapai puncaknya di Kamis malam.

0

0 comments:

Post a Comment

Tugas kita bukanlah untuk berhasil tugas kita adalah mencoba karena dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

Powered by Blogger.

Translate

Welcome To my Blog

Kunjungan

Cbox

Twitter

Join on Facebook

Physics Education'09

Physics Education'09
Bersama berjuang di PE UNSRI
AreaFisika Unik Pudasya'blog

Followers

Visitor